Di Seputar Kita News -- Pada 20 Maret 2025, Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Tana Toraja Tahun 2026 dan Musrenbang Anak digelar secara resmi di gedung Tammua Mali, Makale. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai stakeholders, termasuk instansi pemerintah dan masyarakat setempat, untuk membahas isu-isu penting yang dihadapi oleh daerah.
Dalam kegiatan tersebut, Kapolres Tana Toraja, AKBP Malpa Malacoppo, memaparkan dengan tegas bahwa situasi darurat kejahatan seksual tengah melanda wilayahnya. Ia menyebutkan bahwa meskipun angka kriminalitas secara umum terbilang rendah, kejahatan seksual menjadi sorotan utama yang harus segera ditangani. "Kejahatan ini harus menjadi perhatian kita bersama," ungkapnya.
Kapolres Malacoppo menjelaskan, Tana Toraja berada di urutan tengah dibandingkan polres yang ada di Sulawesi Selatan terkait kasus kejahatan. Akibat kasus, pencabulan dan pemerkosaan yang marak terjadi, mirisnya kasus tersebut dilakukan oleh orang-orang terdekat. Hal ini menambah kompleksitas permasalahan yang dihadapi, terutama bagi korban yang berasal dari lingkungan terdekat mereka.
Salah satu kasus terbaru yang mencolok adalah insiden tragis yang melibatkan sepasang remaja yang tinggal di kos-kosan. Diketahui bahwa mereka terlibat dalam tindakan penyimpangan seksual yang berujung pada pembunuhan, yang mengguncang masyarakat setempat. "Kejadian ini sangat mencemaskan dan jika tidak diusut tuntas, saya bisa dianggap cacat sebagai Kapolres," tegasnya.
Lebih lanjut, Kapolres juga mengungkapkan bahwa lokasi yang paling sering menjadi tempat kejahatan seksual sebagian besar terjadi di objek wisata, kos-kosan, hingga rumah pribadi. Fenomena ini sangat memprihatinkan, menciptakan ketidaknyamanan bagi masyarakat dan pengunjung. “Kita tidak bisa membiarkan keadaan ini terus berlanjut, komunikasi dan kerjasama antara aparat penegak hukum dan masyarakat sangat diperlukan,” lanjutnya.
Kapolres Malacoppo juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam mengawasi lingkungan sekitar. Ia menekankan pentingnya pendidikan seksual yang sehat bagi anak-anak dan remaja untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Bukan hanya penegakan hukum, tetapi juga pencegahan harus menjadi fokus utama.
Menutup pernyataannya, Kapolres menyatakan harapannya agar melalui Musrenbang ini, solusi komprehensif dapat ditemukan untuk menanggulangi masalah kejahatan seksual. Ia meminta dukungan semua pihak dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, tidak hanya bagi warga Tana Toraja, tetapi juga bagi pengunjung dan wisatawan yang datang ke daerah ini. ( M.Khanif)
