Di Seputar Kita News -- TORAJA UTARA -- Sebuah kecelakaan tragis melibatkan bus Ketty antar kota antar provinsi (AKAP) rute Toraja - Kendari terjadi di kilometer 14, Kelurahan Battang, Kota Palopo pada Selasa (3/11/2024). Kecelakaan ini menyebabkan 3 orang dilaporkan meninggal dunia, menambah daftar panjang insiden lalu lintas yang merenggut nyawa di daerah tersebut.
Bus yang terperosok ke jurang ini diketahui mengangkut total 9 orang, terdiri dari 6 penumpang dan 3 kru bus. Saat kejadian, bus malang ini sedang dalam perjalanan untuk melayani rute populer yang biasa dipadati penumpang dari Toraja menuju Kendari. Khalayak umum kini menunggu kabar lebih lanjut mengenai penyebab pasti kecelakaan tersebut.
Pihak Polres Kota Palopo telah mengkonfirmasi insiden ini. AKP Ahmad S, Kasat Reskrim Polres Palopo, menyatakan, "Iya benar, kecelakaan bus Ketty di kilometer 14 Battang, pihak Satuan Lalulintas sudah berada di lokasi kejadian." Informasi mengenai kecelakaan ini segera mengguncang masyarakat dan menimbulkan rasa duka bagi keluarga korban.
Kecelakaan dilaporkan terjadi sekitar pukul 11.00 WITA. Tim kepolisian masih bekerja keras untuk mengidentifikasi penyebab pasti dari insiden ini, meskipun penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung. Hingga kini, belum ada keterangan resmi mengenai faktor yang mungkin berkontribusi pada kecelakaan tragis ini.
Dari 3 korban yang meninggal, 2 di antaranya telah dibawa ke Rumah Sakit Pallamai, sementara satu korban lainnya dirawat di RSUD Sawerigading. Sementara itu, korban lainnya yang selamat saat ini mendapatkan perawatan darurat di rumah sakit terdekat, dan dalam keadaan stabil.
Masyarakat dan pihak berwenang di sekitar Palopo saat ini sedang berfokus pada penanganan korban dan memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan. Kejadian ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan di jalan raya.
Kecelakaan ini memicu sorotan mengenai keselamatan transportasi umum dan kemungkinan perlunya evaluasi terhadap standar keselamatan bus di Indonesia. Pihak berwenang diharapkan segera merespons agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. (M.khanif)