Di Seputar Kita News -- Tampo Mengkendek – Pada 23 Juni 2024, Irwanto, S.H., M.K.n, seorang pengacara asal Tampo Mengkendek, hadir di rumah keluarganya almarhum Benyamin Litha dan istrinya untuk berbagi duka. Kehadirannya di rumah duka yang terletak dekat SD Tampo Mengkendek sempat diwarnai insiden yang mengejutkan.
Saat tiba di lokasi, Irwanto menyaksikan adanya kegiatan adu ayam atau yang dikenal sebagai Paramisi dalam bahasa Toraja. Kegiatan ini sebenarnya telah dilarang oleh pihak kepolisian karena dianggap berbau judi. Meskipun demikian, kegiatan Paramisi tersebut tetap berlangsung di sekitar lokasi.
Tidak hanya itu, saat hendak pulang, Irwanto mendapati 3 orang anak yang meminta uang parkir atas kendaraan yang ia parkirkan.
"Saya hanya datang berbagi duka ke keluarga saya, mengapa saya ditagih parkiran?" ungkap Irwanto kepada ketiga anak tersebut dengan nada kaget.
Menurut Irwanto permintaan uang parkir tersebut terkait dengan adanya kegiatan Paramisi, sebagai upaya untuk memastikan keamanan kendaraan para peserta kegiatan tersebut.
Dalam kejadian ini, Irwanto menyampaikan pesan penting kepada warga sekitar untuk mendidik anak-anak agar tidak mencari uang dengan cara yang kurang tepat.
"Saya harap para orang tua bisa mendidik anak-anaknya agar tidak mencari uang dengan cara seperti ini," ujarnya.
Kejadian ini membuka mata banyak pihak akan perlunya penegakan hukum yang lebih tegas terkait kegiatan-kegiatan yang telah dilarang, serta pentingnya bimbingan bagi anak-anak agar tidak terjerumus pada aktivitas yang negatif. (M.khanif)
