Diseputar Kita News -- Makale, 21 Mei 2024 - Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Tana Toraja digelar di Gedung Tammuan Mali, Kota Makale. Pertemuan ini menjadi sorotan setelah laporan E-PPGBM Februari 2024 yang menunjukkan angka stunting sebesar 13,15 persen tiba-tiba meningkat tajam hingga 39,6 persen.
Bupati Tana Toraja, Theophilus Allorerung, dalam rapat tersebut menanyakan hasil audit serta faktor-faktor yang menyebabkan lonjakan angka stunting. Namun, dinas terkait yang hadir tidak dapat memberikan jawaban memadai. Beberapa pemaparan yang disampaikan juga tidak memenuhi harapan Bupati.
"Berdasarkan laporan, penyebab utama peningkatan stunting adalah tidak adanya data yang valid yang diterima untuk stunting," tegas Theophilus Allorerung.
Ia menekankan pentingnya memiliki basis data di setiap kecamatan, mulai dari tingkat desa, Lembang hingga kelurahan.
"Tujuannya adalah untuk mencapai 0 persen stunting di Tana Toraja pada tahun 2045," lanjutnya.
Untuk mencapai hal tersebut, Theophilus memberikan waktu dua Minggu hingga batas maksimal satu bulan kepada dinas kesehatan untuk mengumpulkan dan menyusun data yang akurat. Data ini akan menjadi dasar dalam menentukan strategi penanganan stunting yang lebih efektif dan tepat sasaran.
Turut hadir dalam rapat tersebut Wakil Bupati Tana Toraja dr. Zadrak Tombeq, Ketua Tim Penggerak PKK Yariana, wakil ketua TP PKK DR Erni Yetti Riman, Somalinggi, Sekretaris Daerah Kabupaten dr. Rudi Andilolo, serta para kepala dinas, camat, dan kepala puskesmas. Semua pihak yang hadir diinstruksikan untuk berpartisipasi aktif dalam upaya penurunan stunting dan memastikan keakuratan data di wilayah masing-masing.
Dengan langkah konkret ini, diharapkan pemerintah daerah dapat mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor penyebab stunting secara lebih komprehensif, sehingga target 0 persen stunting pada tahun 2045 dapat tercapai.
Penulis: Muhammad khanif
Editor: Redaksi