Diseputar Kita News -- Makassar -- Era digital memungkinkan setiap orang bisa mempublikasikan tulisannya begitu rampung ditulis. Namun, diingatkan, agar tulisan itu memperhatikan aspek keterbacaan dan kenyamanan pembaca.
Hal itu disampaikan Rusdin Tompo, saat memberikan materi terkait tulisan yang efektif di media online pada kelas kolaborasi Praktis Mengajar Angkatan 4 di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas), Rabu, 15 Mei 2024.
Media online ini merupakan salah satu platform media baru. Yakni, suatu istilah untuk menggambarkan konvergensi antara teknologi komunikasi yang terkomputerisasi serta terhuhung ke dalam jaringan internet.
Penulis dan pegiat literasi itu memberikan kuliah Kemahiran Membaca dan Menulis Bahasa Makassar untuk mahasiswa Jurusan Sastra Daerah semester II, kelas B di ruang 323 FIB Unhas. Pengampu mata kuliah, Pammuda, SS, M.Si dan Dr Sumarlin Rengko HR, M.Hum, membersamai selama perkuliahan berlangsung.
Sebagai penulis yang sudah melahirkan tulisan dalam beragam genre dan tema, dia yakin bahwa setiap tulisan punya pembacanya sendiri karena orang membaca sesuai minat dan kebutuhannya. Bahkan, menurutnya, setiap penulis, sejak awal sudah mempertimbangkan segmen pembaca atau pasar karyanya itu.
Mantan jurnalis radio yang pernah jadi komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan itu lalu memberi gambaran tentang ciri media baru. Antara lain, saling keterhubungan, di mana setiap orang bisa jadi penerima sekaligus sebagai pengirim pesan, interaktivitas, kegunaan yang beragam, terbuka, dan bisa diakses di mana dan kapan saja.
Menurutnya, sepanjang ada jaringan, perangkat, dan kuota, kita bisa berkomunikasi dan beraktivitas dengan memanfaatkan perangkat digital.
Dikatakan, menulis di media online bisa efektif bila judulnya menarik dan menggunakan kata kunci tertentu. Dia lalu memperlihatkan contoh kata kunci yang kerap muncul di media online, seperti "Messi", "Ronaldo", "Palestina" dan lain-lain.
Tips berikut, gunakan bahasa yag mudah dipahami, dan judulnya memakai kalimat aktif. Perlu pula ada penegasan dengan keterangan atau aspek kejelasan, serta menggunakan alinea yang pendek.
Selain itu, secara teknis, pengelola atau redaktur media online juga memberi tanda khusus berupa highlights. Ini bisa dilihat pada kata atau kalimat yang ditebalkan (bold), dimiringkan (italic), diberi warna (color), dan di-block quote.
Selanjutnya, pada penulisan media online juga tidak ada indent atau tekuk/lekuk pada alinea awal, dan alineanya rata kiri.
Pada pertemuan keempat ini, mahasiswa diberi challenges untuk menulis. Mereka diberi pilihan menulis beberapa tema.
Bisa tentang situasi di sekitar kampus, seperti keramaian lalulintas di depan pintu 1 dan pintu 2 kampus Unhas, atau menulis terkait perparkiran yang berada di dalam area kampus, atau bisa pula cerita tentang kos-kosan. Setelah menulis, karya mereka di baca masing-masing.
Penulis: RT
Editor: Redaksi