-->
  • Jelajahi

    Copyright © DiseputarKitaNews.Net
    Best Viral Premium Blogger Templates
    HEADLINE SLIDE DI SEPUTAR KITA NEWS ->> KLIK GAMBAR UNTUK MEMBACA BERITA 👇👇👇

    Kode Iklan Adsense

    Iklan

    Insiden Pencurian Menimpa Lima Pendaki di Buntu Sarira Tator, Disparpora, TNI Polri, Lurah, Satpol PP dan Masyarakat Langsung adakan Pertemuan

    Redaksi
    Senin, Mei 27, 2024 WIB Last Updated 2024-05-27T15:01:15Z


    Di Seputar Kita News -- Tana Toraja -- Kejadian mengecewakan menimpa lima pendaki dari Belopa, Luwu, saat mereka mengalami insiden pencurian di area parkiran titik 2 objek wisata Buntu Sarira. Insiden ini menjadi viral setelah video insiden tersebut beredar luas di media sosial Palopo.info.


    Para pendaki yang berniat untuk berkemah di objek wisata tersebut harus menelan kekecewaan ketika mendapati kendaraan mereka dibobol. Tidak hanya barang pribadi seperti baju dan sepatu yang hilang, namun BBM dalam tangki motor mereka juga raib, menciptakan pukulan telak bagi para korban pencurian.


    Reaksi keras dari para pendaki tidak terelakkan. Mereka mengungkapkan perasaan kecewa dan mendesak peningkatan perlindungan bagi wisatawan. Salah satu pendaki, dalam video yang tersebar, terucap, “Uuu... Parah Buntu Sarira, Parah.”


    Kasus ini segera mendapat perhatian dari publik dan pihak berwenang. Banyak yang menyayangkan kejadian ini karena selain merugikan pengunjung, hal tersebut juga merusak citra wisata di daerah itu. Masyarakat sekitar pun berharap adanya langkah-langkah konkret untuk meningkatkan keamanan di lokasi wisata.


    Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (KaDisparpora), Adelheid Sosang, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengadakan pertemuan dengan masyarakat, TNI, Polri, serta Satpol PP dan Lurah Sarira. "Hasil dari pertemuan tadi akan kami sampaikan setelah kami laporkan ke pimpinan," ujarnya.


    Bernad, Sekretaris Disparpora, menyarankan para pengunjung untuk melaporkan niat bermalam kepada pihak berwenang agar dapat diberikan pengamanan. Ia juga menekankan pentingnya menitipkan kendaraan di rumah warga setempat sebagai langkah pencegahan. Menurut Bernad, papan pemberitahuan tentang larangan bermalam sudah didirikan sejak sebulan lalu, mengingat pembangunan titik 2 dan 3 masih dalam proses.


    Kasus ini diharapkan dapat segera teratasi dan menjadi pelajaran penting bagi pengelola wisata serta pendaki lainnya. Kejadian ini menyoroti urgensi dalam peningkatan keamanan dan perlindungan di objek wisata demi menjaga kenyamanan dan keselamatan para pengunjung. (M.khanif)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    NamaLabel

    +