Di Seputar Kita News -- Makassar, 27 Mei 2024 - Wakil Bupati Tana Toraja, dr. Zadrak Tombeq, berpartisipasi dalam Rapat Konsolidasi Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024 yang diadakan oleh Kementerian Koordinator di Makassar. Dalam kesempatan tersebut, dr. Zadrak menyampaikan pandangannya mengenai definisi stunting yang tidak hanya mencakup tinggi badan yang pendek, tetapi juga gangguan komitmenting yang selama ini sulit terdeteksi secara dini.
"Wakil Bupati Zadrak menjelaskan bahwa selama ini banyak kabupaten mengalami kebingungan terkait naik turunnya angka stunting. Padahal, semua sudah menggunakan aplikasi E-PPGBM dari Kemenkes yang lebih rasional karena data yang dihasilkan by name by address dan bersifat real-time," ungkapnya.
Berdasarkan aplikasi E-PPGBM, angka stunting di Tana Toraja mengalami penurunan. Namun, data dari Kemenkes melalui Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) sering kali menimbulkan kebingungan di lapangan dan tidak diketahui dimana orangnya.
"Data dari SSGI tidak menginformasikan dengan jelas lokasi anak-anak yang terkena stunting. Setelah menerima data dari SSGI, tim kami langsung turun ke lapangan untuk memverifikasi informasi tersebut. Dari hasil pengecekan langsung di 60 persen lokasi yang diindikasikan, kami hanya menemukan dua anak yang diduga stunting. Namun, kasus tersebut tidak menunjukkan gangguan komitmenting yang signifikan," terang dr. Zadrak.
Rapat ini diharapkan mampu menyelaraskan berbagai data dan metode yang digunakan guna mencegah stunting secara efektif, terutama untuk memastikan bahwa intervensi yang dilakukan sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.
Kementerian Koordinator dan Pemerintah Daerah berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem pendataan dan intervensi guna menurunkan angka stunting di Indonesia, serta memastikan bahwa setiap anak mendapatkan tumbuh kembang yang optimal. (M.Khanif)