Diseputar Kita News-- Toraja Utara -- Pada 26 April 2024, bencana longsor terjadi di Tallang Sura' Buntao, Toraja Utara, yang menimpa 10 warga Sangalla yang sedang melintas untuk mengikuti kegiatan adat Rambu Solo. Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang, langsung turun ke lokasi kejadian untuk meninjau situasi dan koordinasi penanganan. Ini merupakan kali kedua longsor terjadi di lokasi yang sama, menunjukkan urgensi penanganan lebih lanjut terhadap mitigasi bencana di wilayah tersebut.
Dari 10 korban yang tertimpa musibah, 7 orang mendapatkan perawatan intensif, 2 dinyatakan meninggal dunia, dan 1 orang masih dalam pencarian oleh tim SAR yang terdiri dari berbagai instansi, termasuk TNI dan Polri. Kejadian ini menambah daftar panjang musibah yang menimpa Indonesia, khususnya terkait dengan bencana alam seperti longsor yang kerap terjadi di berbagai wilayah akibat kondisi geografis serta faktor cuaca.
Bupati Yohanis Bassang menyampaikan rasa dukacita yang mendalam atas musibah ini dan menegaskan komitmen pemerintah daerah bersama instansi terkait untuk melakukan upaya pencarian korban yang masih belum ditemukan serta memulihkan kondisi wilayah yang terdampak, termasuk membuka kembali akses jalan yang tertutup oleh material longsor. Ini mencerminkan respons cepat pemerintah dalam menghadapi bencana dan upaya meminimalkan dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat.
Tragedi ini mengingatkan kembali tentang pentingnya persiapan dan mitigasi bencana di setiap wilayah, terutama di daerah-daerah yang rentan mengalami longsor. Kesiapan infrastruktur, sistem peringatan dini, serta edukasi kepada masyarakat menjadi kunci untuk mengurangi risiko dan dampak dari bencana alam. Ke depan, diharapkan koordinasi yang lebih baik serta peningkatan sumber daya dan teknologi dalam pengelolaan dan mitigasi bencana, guna menjaga dan melindungi kehidupan serta penghidupan masyarakat.
Penulis: Muhammad Khanif
Editor: Redaksi