Dengan waktu yang tersedia hanya 9 bulan lagi menjelang Pilkada serentak pada 27 November 2024, Partai Gerindra di Tana Toraja berupaya keras mempersiapkan diri. Salah satu upaya tersebut adalah melakukan pertemuan kasual di kediaman kader Gerindra, Irianto Lagha, di Pata’ Mebali, Gandasil pada hari Sabtu, 30 Maret. Acara ini, yang dikemas dalam suasana santai dan kekeluargaan, diisi dengan sorak sorai mendukung Zadrak menjadi bupati.
Menurut Zadrak, menjalin silaturrahmi dengan kader dan warga sekitar melalui acara santai seperti ini terbukti lebih efektif dan memberikan kesan yang mendalam. Dia juga menekankan bahwa konsolidasi strategis untuk membangun kebersamaan dan kekompakan merupakan langkah vital yang tak henti-hentinya dilakukan oleh internal Partai Gerindra demi mencapai kekuatan yang solid menuju Pilkada.
Langkah Zadrak ini mendapatkan dukungan penuh dari Harmansyah, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Gerindra Sulsel. Harmansyah menyatakan bahwa berdasarkan keputusan rapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, calon untuk kepemimpinan daerah haruslah murni dari kader Partai Gerindra. Pihaknya menegaskan bahwa ketentuan ini berlaku untuk semua, bahkan bagi mereka yang berasal dari partai lain harus bersedia menjadi kader Gerindra dan melepaskan 'seragam' partai sebelumnya.
Pergerakan dan strategi yang diambil oleh Partai Gerindra di Tana Toraja ini menjadi contoh nyata dari usaha keras sebuah partai politik dalam meraih dukungan rakyat. Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat membuahkan hasil yang positif bagi Partai Gerindra dalam menghadapi Pilkada Tana Toraja periode 2024-2029.
Penulis : Muhammad Khanif
Editor : Redaksi