Diseputar Kita News -- Tana Toraja -- Menggabungkan semangat bela diri dan rasa kemanusiaan, ratusan pesilat dari Tana Toraja yang tergabung dalam Perguruan Tapak Suci Putera Muhammadiyah, menginisiasi bakti sosial di lokasi yang dilanda banjir di Makale, Tana Toraja, pada hari Minggu, 3 Februari 2024.
Banjir yang baru-baru ini menggenangi Makale telah menyisakan dampak yang cukup parah bagi penduduk setempat. Melihat kondisi ini, para pesilat yang dilatih tidak hanya untuk kekuatan fisik tetapi juga moral dan etika, memutuskan untuk membantu warga yang terdampak. Mereka turun langsung ke lapangan, membersihkan area yang terkontaminasi oleh sampah yang berserakan akibat banjir.
Sumartin, Ketua IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Tana Toraja dan juga Ketua Pimpinan Daerah Tapak Suci setempat, menekankan bahwa seni bela diri pencak silat lebih dari sekadar olahraga; ia mengandung filosofi mendalam dan mengajarkan nilai-nilai luhur, termasuk keprihatinan terhadap sesama dan lingkungan.
Perguruan Tapak Suci Putera Muhammadiyah telah berkembang di Tana Toraja, dengan membuka delapan cabang dan berbagai unit latihan di sejumlah institusi pendidikan. Kegiatan bakti sosial ini juga didukung oleh perguruan silat lainnya, Persinas Asad Tana Toraja, menunjukkan solidaritas kuat di antara komunitas pencak silat.
Keberhasilan kegiatan ini diperkuat oleh dukungan Pemerintah Kabupaten Tana Toraja, yang menyediakan armada pengangkutan untuk memastikan proses pembersihan sampah berjalan efektif. Sumartin menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang terlibat, menunjukkan bahwa semangat gotong royong dan pengabdian kepada masyarakat adalah inti dari kegiatan ini.
Dengan bakti sosial ini, Perguruan Tapak Suci Putera Muhammadiyah dan stakeholders lainnya menunjukkan bahwa olahraga pencak silat tidak sekadar mengajarkan kemampuan fisik, namun juga tanggung jawab sosial dan kepedulian kepada lingkungan. Para pesilat ini telah menunjukkan bahwa kekuatan dan keterampilan yang mereka miliki dapat menjadi alat yang sangat berharga dalam membantu masyarakat di saat-saat sulit, dan ini merupakan esensi sejati dari tradisi bela diri mereka.
Penulis: Muhammad Khanif
Editor: Ahmad Nur Shadewa