Akibatnya para santri itu harus dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit. Sejumlah santri itu mengeluh pusing, sakit perut, muntah, hingga diare.
Dari keterangan yang diperoleh sebelum kejadian para santri tersebut menyantap makanan sore yaitu nasi, telur, sayur jenis wortel dan bayam, serta minumnya air O dengan produksi sendiri oleh pihak pesantren dan digunakan oleh warga setempat juga.
Terkait hal itu, Kombes Pol E. Zulpan mengungkap pihak Kepolisian setempat telah melaksanakan monitoring terhadap para santri dari Pesantren Tahfidzul Qur'an Assunnah Desa Pakkabba tersebut.
"Ya para santri sementara dilakukan perawatan medis di RS ZAENAB Galesong Utara dan PKM Desa Aeng Towa Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar karena mengalami sakit diare", kata E. Zulpan.
Kabidhumas menerangkan santri dari Pesantren Tahfidzul Qur'an Assunnah Desa Pakkabba yang sementara dilakukan perawatan medis sebanyak 38 orang dengan rincian di RS KIA ZAENAB Galesong utara Kab. Takalar sebanyak 24 orang yang saat ini menjalani perawatan medis/infus.
Sedangkan, di PKM Desa Aeng Towa Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar, lanjut E. Zulpan, sebanyak 14 orang yang saat ini menjalani perawatan medis/infus.
Sebagian santri dari Pesantren Tahfidzul Qur'an Assunnah Desa Pakkabba yang masih ada di pondok pesantren yang mengalami gejala yang sama rencananya akan dibawa atau dirujuk langsung ke RSUD Padjonga Daeng Ngalle Takalar mengingat kondisi ruangan di RS KIA Zaenab dan PKM Desa Aeng Towa sudah Full.
(Muh.khanif)